Selasa, 08 Februari 2011

Rakyat Italia Tuntut Berlusconi Mundur


Salah satu demonstran yang menuntut Berlusconi mundur (c) AFP

Bola.net Skandal prostitusi yang dilakukan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi dengan seorang gadis yang diduga PSK di bawah umur, Ruby, beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Beberapa rakyat Italia yang mulai gerah dengan tingkah laku Perdana Menteri mereka itu mulai berunjuk rasa dan menuntutnya mundur.

Minggu (06/02) di Milan, ratusan orang berkumpul di luar kediaman Perdana Menteri yang sekaligus Presiden Klub AC Milan itu dan meneriakkan kata-kata, "Mundur, mundur!" Poster bertuliskan, "Prostitusi harus keluar dari negeri ini" terbentang di depan mereka. Bukan hanya itu, para demonstran juga melemparkan puluhan celana dalam wanita ke udara sebagai bentuk protes mereka atas skandal Berlusconi itu.


Aksi para demonstran dengan melemparkan celana dalam.(c) AP.

Bentrokan pun tak terhindarkan saat ratusan demonstran itu mencoba untuk menerobos penjagaan keamanan yang berjaga-jaga beberapa ratus meter dari kediaman Berlusconi. Lemparan botol dan benda lainnya mewarnai aksi ini. Bentrokan lain juga terjadi di depan stasiun kereta api Arcore. Beberapa petugas, wartawan dan dari demonstran harus menderita luka-luka akibat bentrok ini. Dalam keterangan resminya, polisi setempat mengumumkan mereka telah menangkap dua orang demonstran.

Aksi di depan Arcore ini diduga didalangi oleh sebuah perkumpulan anti-Berlusconi di internet yang menamakan dirinya 'Purple People'. Sebuah organisasi yang pernah membuat aksi "No Berlusconi Day" di 2009 lalu.

ANSA melaporkan, tuntutan mundur juga muncul di dunia maya. Beberapa situs pemerintahan diserang oleh sebuah perkumpulan online yang menamakan dirinya 'Anonymus'. Sebelumnya, Sabtu (05/02), juga di Milan, ribuan orang berkumpul dalam sebuah acara yang memprakarsai pergerakan "Justice Freedom". Acara yang dihadiri oleh penulis terkenal Italia Umberto Eco dan Roberto Saviano, itu juga bertujuan menuntut Berlusconi mundur.

Baik Berlusconi ataupun Ruby sebelumnya sudah menyangkal bahwa mereka terlibat skandal prostitusi. Namun, aksi seperti ini tetap berjalan di Italia.

Tidak ada komentar: